STEREOKIMIA II
A. Konfigurasi
Relatif dan Konfigurasi Mutlak
Konfigurasi memiliki arti yaitu suatu pembentukan susunan
setingan atau proses pembuatan wujud dari sebuah benda. Dimana pada
penggunaannya konfigurasi biasanya digunakan dengan penambahan kata yang
kemudian akan memperjelas arti kata konfigurasi itu sendiri.
1. Konfigurasi
Relatif
Relatif yaitu berarti tidak mutlak atau nisbi dimana sesuatu
hanya dapat dinilai atau diukur jika hanya ada pembanding atau acuan.
Sedangkan pengertian konfigurasi relatif itu
sendiri adalah dimana dikatakan relatif karena cara penentuannya didasarkan
pada perbandingan dengan senyawa pembanding. Dalam menggambarkan sturktur
proyeksi Fischer sistem penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral
yang berbeda (susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral),
yaitu konvensi D dan L, haruslah memperhatikan beberapa aturan, antara lain :
gugus-gugus yang diletakkan horizontal adalah gugus-gugus yang mendekati
pengamat. Gugus-gugus yang diletakkan vertikal adalah gugus-gugus yang menjauhi
pengamat. Hetero atom (atom selain C dan H) diletakkan diatas. Orientasinya D dan L. Arah orientasi D adalah searah
jarum jam, sedangkan arah orientasi L adalah berlawanan jarum jam. Metode ini
banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organik terutama untuk karbohidrat
dan asam amino. Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar untuk
menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer terhadap
gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertikal, dengan karbon
yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas, dengan gambar
struktur sebagai berikut :
Dalam
menggambarkan suatu proyeksi Fischer, diandaikan bahwa molekul itu diulur
(streched) sepenuhnya dalam bidang kertas dengan semua subtituennya eklips,
tanpa mempedulikan konformasi apapun yang disukai. Rumus-rumus eritrosa
tersebut di atas menunjukkan konformasi yang digunakan untuj proyeksi Fischer.
Menurut perjanjian, gugus karbonil (atau gugus berprioritas tata nama
tertinggi) diletakkan pada atau di dekat ujung teratas. Jadi karbon teratas
adalah karbon 1. Tiap titik potong garis horizontal dan vertikal menyatakan
sebuah atom karbon kiral. Tiap garis horizontal melambangkan suatu ikatan ke
arah pembaca, sementara garis vertikal melambangkan ikatan ke belakang menjauhi
pembaca. Sepasang enantiomer mudah dikenali bila digunakan proyeksi Fischer. Proyeksi
Fischer bisa dikatakan suatu cara singkat dan mudah untuk memaparkan molekul
kiral.
2. Konfigurasi
Mutlak
Pengertian mutlak adalah sepenuhnya atau seutuhnya dan tidak
tergantung pada kondisi apapun sebagai syarat. Konfigurasi mutlak itu sendiri memiliki arti
yaitu penataan atom-atom dalam ruanf tiga dimensi dalam orientasi yang sudah
pasti atau suatu susunan kelompok tentang atom asimetris dan terutama sebuah
atom tetrahedrally terikat dengan empat substituent yang berbeda-beda. Urutan
penataan keempat gugus disekitar suatu atom karbon kiral sering disebut dengan
konfigurasi mutlak di atom itu. Konfigurasi mutlak dalam suatu enantiomer
adalah khas struktur dari molekulnya. Dan tak terdapat hubungan yang sederhana
diantara konfigurasi mutlak di suatu enantiomer tertentu atau arah pemutarannya
di bidang polarisasi cahaya olehnya. Konfigurasi mutlak (+). Sistem yang paling sukses untuk menunjukkan
konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. Cahn (dari
inggris), Ingold (dari Swiss), dan Prelog (Swiss) mengusulkan cara penentuan
konfigurasi atom karbon stereogenik baru yang didasarkan atas aturan pronitas
(priority rule) atau aturan urutan (sequence rule). Konfigurasi mutlak
menggunakan arah orientasi R (rectus) dan S (sinister) untuk setiap pusat kiral
dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral
molekul obat . Penentuan pusat gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan
nomor atom yang bersangkutan. Arah orientasi R adalah searah jarum jam,
sedangkan arah orientasi S adalah berlawanan jarum jam. Cara penentuan
konfigurasi R dan S berdasarkan ketentuan Chan-Ingold-Prelog
Ø Urutkan prioritas keempat atom yang terikat pada pusat kiral
berdasarkan nomor atomnya. Diketahui nomor atom Br = 35, Cl = 17, F = 9, H = 1,
maka urutan prioritas keempat atom di atas adalah Br > Cl > F > H.
Ø Gambarkan proyeksi molekul sedemikian rupa hingga atom dengan
prioritas terendah ada di belakang atau putar struktur (1) dan (2) sehingga
atom H ada di belakang.
Ø Buat anak panah mulai dari atom/gugus berprioritas paling
tinggi ke prioritas yang lebih rendah.
Ø Bila arah anak panah searah jarum jam, konfigurasinya adalah
R. Bila arah anak panah berlawanan dengan arah jarum jam, konfigurasinya adalah
S. Jadi konfigurasi struktur (1) adalah S, sedangkan konfigurasi struktur (2)
adalah R.
Contoh
lain :
B. Pemisahan
Campuran Rasemik
Rasemat atau rasemik merupakan dua senyawa enansiomer
yang komposisinya sama. Disebut rasemik karena tidak memutar bayangan
cermin. Dalam laboratorium
pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni
disebut resolusi (atau resolving) campuran rasemik
itu. Pemisahan natrium amonium tartarat rasemik oleh pasteur adalah suatu
resolusi campuran tersebut. Adalah suatu gejala yang yang sangat jarang bahwa
enantiomer-enantiomer mengkristal secara terpisah, jadi cara pasteur tak dapat
dianggap sebagai suatu teknik yang umum. Karena sepasang enantiomer itu
menunjukkan sifat-sifat kimia dan fisika yang sama, mereka tak dapat dipisahkan
oleh cara kimia atau fisika biasa. Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa
mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral (yang hampir selalu berasal
dari dalam organisme hidup).
Suatu cara untuk memisahkan campuran
rasemik, atau sekurangnya mengisolasi satu enantiomer murni, adalah mengolah
campuran itu dengan suatu mikroorganisme, yang hanya akan mencerna salah satu
dari kedua enantiomer itu. Misalnya, (R)-nikotina murni dapat diperoleh dari
(R)(S)-nikotina dengan menginkubasi campuran rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas
putida,yang mengoksidasi (S)-nikotina, tetapi tidak (R)-enantiomer.
Teknik yang sangat umum untuk
memisahkan sepasang enantiomer ialah mereaksikan mereka dengan suatu reagensia
kiral sehingga diperoleh sepasang produk diastereomerik. Ingat,
diastereomer-diastereomer adalah senyawa yang berlainan, dengan sifat fisika
yang berlainan. Jadi, sepasang diastereomer dapat dipisahkan oleh cara fisika
biasa, seperti kristalisasi.
Sebagai ilustrasi, (R)(S)-RCO2H
dan (S)RCO2H ialah kedua enantiomer itu. Suatu asam karboksilat akan
bereaksi dengan suatu amina, membentuk suatu garam.
Reaksi asam (R)(S) karboksilat dengan suatu amina, yang
berupaa suatu enantiiomer murni, menghasilkan sepasang garam diastereomer:garam
amina (dari) asam (R) dan garam amina dari asam (S).
Dalam reaksi ini produk yang mungkin
hanyalah garam (R,S) dan garam (S,S), yang bukan enantiomer yaitu satu dari
yang lain. Enantiomer kedua garam ini masing-masing ialah garam (S,R) dan garam
(R,R). Tak satupun garam ini akan terbentuk, karena hanya digunakan (S) amina.
Setelah pemisahan, masing-masing
garam diastereometrik ini diolah dengan basa kuat untuk memperoleh kembali
aminanya. Amina dan ion karboksilat dapat dipisahkan oleh ekstraksi dengan
pelarut seperti dietil eter (amina larut, sedang garam karboksilat tidak).
Pengasaman lapisan air akan menghasilkan asam karboksilat bebas sebagai suatu
enantiomer.
Resolusi suatu asam rasemik bergantung pada pembentukan
garam, dengan menggunakan suatu enantiomer tunggal (dari) suatu amina kiral.
Amina yang lazim digunakan ialah amfetamina, yang dapat diperoleh sebagai
enantiomer-enantiomer murni secara komersial, dan strikhnina yang terdapat
dalam alam.
Bisakah Anda memperjelas kembali mengenai "konfigurasi mutlak di suatu enantiomer tertentu atau arah pemutarannya di bidang polarisasi cahaya olehnya"? Terimakasih
BalasHapusassalamualaikum, pada resume diatas terdapat kalimat "Konfigurasi mutlak
BalasHapussuatu enantiomer adalah khas struktur molekulnya" bagaimana bentuk struktur molekulnya?
Apa yang dimaksud dengan gugus karbonil ?
BalasHapusgugus karbonil adalah sebuah gugus fungsi yang terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan rangkap dengan sebuah atom oksigen: C=O.
HapusIstilah karbonil juga dapat merujuk pada karbon monoksida sebagai sebuah ligan pada senyawa anorganik atau kompleks organologam (misalnya nikel karbonil); dalam situasi ini, karbon berikatan rangkap tiga dengan oksigen C≡O.
Terima kasih
Apa contoh mikroorganisme yang digunakan untuk memisahkan campuran resemik?
BalasHapusTerimakasih
Contohnya adalah bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer.
HapusSaya ingin bertanya, bagaimana cara untuk memisahkan campuran resemik atau sekurangnya mengisolasi satu enantiomer murni?
BalasHapusDengan cara mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu dari enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat diperoleh dari (R)(S)- nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer.
HapusTerima kasih
Mengapa resolusi suatu asam rasemik bergantung pada pembentukan garam?
BalasHapusKarena garam disini adalah hasil dari reaksi asam (R)(S) karboksilat dengan suatu amina, yang berupa suatu enantiiomer murni. Maka dari reaksi tersebut menghasilkan sepasang garam diastereomer:garam amina (dari) asam (R) dan garam amina dari asam (S).
Hapus